BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jepang adalah suatu neagara yang memiliki kemajuan
perekonomian yang sangat tinggi. Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang
memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan
masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai
menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan
Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang
Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000
orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang
Walau sejarah mencatat kisah suram penjajahan Jepang
di Indonesia, saat ini kedua negara telah membina hubungan persahabatan yang
sangat erat yang berlandaskan hubungan kerjasama dan pertukaran di berbagai
bidang seperti politik, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya Hubungan Bilateral
kedua negara dibuka pada bulan 20 Januari 1958 dengan Penandatanganan Perjanjian
Perdamaian antara Jepang dan Republik Indonesia. Pada tanggal 20 Agustus 2007
ditandatanganilah EPA “Economic Partnersip Agreement” yakni antara Indonesia
dan Jepang yang nantinya kesepakatan ini akna menghasilkan kerjasama yang yang
bersifat bilateral dalam berbgai bidang kehidupan antaa keduanya.
Melihat kenyataan bahwa Jepang melakukan kerjasama
dengan Indonesia dalam berbagai segi kehidupan maka dapat dilihat bahwa
munculnya Resto-resto masakan Jepang juga secara sadar dipengaruhi oleh adanya
perjanjian tersebut. Di kota Malang sendiri munculnya Resto masakan Jepang
rata-rata di awali pasca krisis yang melanda Indonesia ketika nilai rupiah
sudah tinggi lagi. Dengan menjamurnya Resto masakan Jepang di Malang juga akan
menimbulkan berbagai respon dari kalangan mahasiswa,
Dalam makalah penilitian berikut akan dipaparkan
respon mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) terhadap Resto-resto masakan
Jepang yang ada di kota Malang. Respon ini akan memberi gambaran mikro
pandangan Mahasiswa terhada hubungan kerjasama
Indonesia-Jepang dalam hal wisata kuliner. Oleh karena itu, penulis mengambil
judul” Respon Mahasiswa UM
Terhadap Resto Masakan Jepang Terkait Hubungan Kerjasama Indonesia-Jepang Dalam
EPA (Economic Partnership Agreement)”
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Hubungan Internasional antara Indonesia dan Jepang?
2. Bagaimana
Sejarah Masakan Jepang?
3. Bagaimana
respon mahasiswa UM terhadap adanya resto Jepang di kota Malang?
C.
Tujuan
1. Untuk
Mengetahui Hubungan Internasional antara Indonesia dan Jepang.
2. Untuk
Mengetahui Sejarah Masakan Jepang.
3. Untuk
Mengetahui respon mahasiswa UM terhadap adanya resto Jepang di kota Malang.
D.
Metode
Penelitian
1. Wawancara
Menggunakan
sampel sengan memilih 30 mahasiswa UM dari berbagai wilayah dan latar belakang
2. Observasi
Langsung
Penulis
langsung ikut serta dalam mengkonsumsi makanan sehingga dapat member respon
secara langsung dan mengenai sasaran.
BAB III
KESIMPULAN
Persaudaraan Indonesia-Jepang salah satu pertalian
sejarah-ekonomi-sosial yang krusial bagi kedua negara. Jepang menduduki
rangking pertama dalam besarnya investasi negara-negara asing ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan Jepang juga telah
menandatangani Perjanjian Kerjasama Kemitraan Ekonomi, EPA (Economic
Partnership Agreement), yaitu berupa mekanisme pengaturan tarif dagang yang
digagas oleh Perdana Menteri Jepang Koizumi pada 2005. Melalui EPA, pemerintah
Indonesia dan Jepang sepakat untuk menurunkan tarif bea masuk atas impor produk dari masing-masing
negara.
Masakan jepang memiliki cirri khas dalam beberapa
hal yakni bahan makanan, bumbu dan cara penyajiannya. Masakan Jepang memiliki
aturan yang sangat longgar menyangkut bentuk alat makan dari keramik. Piring
bisa saja berwarna gelap atau berbentuk persegi empat, sehingga sangat mencolok
dibandingkan piring makanan Eropa atau Amerika. Alat makan untuk makanan Jepang
terlihat sangat berbeda dengan alat makan untuk masakan Cina atau Korea.
Masakan Cina menggunakan piring bundar dari porselen dengan hiasan sederhana,
sementara masakan Korea memakai porselen putih tanpa hiasan atau alat makan
dari logam.
Respon mahasiswa UM terhadap adanya Resto Masakan
ala Jepang lebih positif. Karena secara
umum kebanyakan mereka pernah ke Resto masakan ala Jepang. Yang kebanyakan
mereka kunjungi adalah Hoka-Hoka Bento, Saboten Shokudo serta Japanes Bento.
Alasan pemilihan tempat relatif bervariasi, pertama kunjungan ke Hoka-hoka
Bento karena disana dianggap porsi yang diberikan relatiflebih besar terutama
pada menu Ramen. Kedua, Saboten Shokudo alasan pemilihan tempat ini umumnya
lebih karena tempatnya yang terlihat lebih Japaness serta harga yang sangat
terjangkau. Terakhir yakni Japaness Bento yang oleh beberapa informan dikatakan
masakan Jepangnya lebih terasa jika dibandingkan dengan Resto yang lainnya.
Secara umum, jika dibandingkan dengan masakan asli
Indonesia mereka lebih menyukai mereka lebih menyukai masakan Indonesia, bukan
masalah harga yang mereka bicarakan tetapi lebih pada masalah cita rasa dan
selera meskipun ada beberapa yang lebih menyukai masakan Jepang tapi mereka
lebih minoritas. Tempat Resto masakan ala Jepang yang ada di Malang juga
dianggap bersih oleh para informan, suasananya juga dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat dinikmati suasana ala Jepang.
*UNTUK MENG COPY-PASTE BAGIAN INI, MOHON DIBERI KETERANGAN ALAMAT WEB DAN NAMA PENULIS YA.. "HARGAI KARYA ANDA DENGAN MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN" Terima Kasih semuanya ^_^
** Untuk Bab II (Pembahasan), bisa email ke nanikpeace@ymail.com :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar